Profil Desa Gembongkulon

Ketahui informasi secara rinci Desa Gembongkulon mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Gembongkulon

Tentang Kami

Desa Gembongkulon di Kecamatan Talang, Tegal, merupakan pusat industri alat rumah tangga dan pertanian yang dinamis. Dengan luas 81 hektare, desa ini menggerakkan ekonomi lokal melalui UMKM pandai besi serta lahan sawah yang produktif, didukung oleh pemer

  • Pusat Industri Rumahan

    Desa ini merupakan sentra produksi peralatan rumah tangga dan kue yang menjadi tulang punggung ekonomi lokal dengan jangkauan pasar yang luas

  • Lahan Pertanian Produktif

    Memiliki 58 hektare sawah yang subur, Gembongkulon berperan penting dalam menjaga ketahanan pangan dan menopang kehidupan masyarakat agrarisnya

  • Pemerintahan Visioner dan Masyarakat Aktif

    Di bawah kepemimpinan yang jelas dengan visi membangun desa yang mandiri dan bermartabat, serta didukung oleh partisipasi aktif organisasi pemuda dan masyarakat

XM Broker

Terletak strategis di jalur yang menghubungkan pusat kota dengan wilayah penyangga, Desa Gembongkulon, Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal, menjelma menjadi sebuah kawasan yang dinamis dan produktif. Desa ini tidak hanya berperan sebagai area pemukiman yang terus berkembang, tetapi juga sebagai salah satu motor penggerak ekonomi lokal melalui sektor industri rumahan yang khas dan sektor pertanian yang subur. Dengan semangat gotong royong dan visi pembangunan yang jelas, Gembongkulon secara konsisten menunjukkan potensinya sebagai desa yang mandiri dan berdaya saing.

Kombinasi antara kelihaian warganya dalam mengolah logam menjadi peralatan dapur yang menembus pasar regional dan kesuburan lahannya yang menopang ketahanan pangan, menjadikan Gembongkulon sebuah model desa perajin sekaligus agraris. Di bawah kepemimpinan pemerintah desa yang aktif, berbagai program pembangunan terus digulirkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengoptimalkan setiap potensi yang ada.

Peta Wilayah dan Demografi

Secara geografis, Desa Gembongkulon menempati posisi penting di Kecamatan Talang. Letaknya yang tidak terlalu jauh dari pusat pemerintahan kabupaten membuatnya mudah diakses dan menjadi jalur perlintasan ekonomi. Desa ini memiliki luas wilayah total sekitar 81 hektare, yang dimanfaatkan secara proporsional untuk berbagai keperluan.

Berdasarkan data penggunaan lahan, sekitar 20 hektare diperuntukkan bagi pemukiman dan bangunan, menjadi tempat tinggal bagi ribuan warganya. Sektor pertanian menjadi penopang utama dengan lahan sawah seluas 58 hektare yang terhampar subur, sementara sekitar 2 hektare sisanya merupakan ladang atau tegalan.

Adapun batas-batas administratif Desa Gembongkulon yakni:

  • Sebelah Utara: Berbatasan langsung dengan Desa Pasangan, Kecamatan Talang.

  • Sebelah Timur: Berbatasan dengan Desa Kabukan, yang masuk dalam wilayah Kecamatan Tarub.

  • Sebelah Selatan: Berbatasan dengan Desa Pekiringan, Kecamatan Talang.

  • Sebelah Barat: Berbatasan dengan Desa Kalimati, yang merupakan bagian dari Kecamatan Adiwerna.

Berdasarkan publikasi BPS Kabupaten Tegal dalam "Kecamatan Talang dalam Angka", jumlah penduduk Desa Gembongkulon terus menunjukkan pertumbuhan. Data terakhir dari tahun 2023 mencatat populasi yang signifikan, mencerminkan kepadatan penduduk yang cukup tinggi mengingat luas wilayahnya yang terbatas. Kepadatan penduduk ini menjadi cerminan desa yang hidup dan terus beraktivitas, dengan dinamika sosial ekonomi yang tinggi.

Pusat Industri Peralatan Dapur dan UMKM

Denyut nadi perekonomian Desa Gembongkulon sebagian besar ditopang oleh sektor industri kecil dan menengah (IKM), khususnya industri rumahan yang berfokus pada pembuatan peralatan rumah tangga dan alat-alat untuk membuat kue. Keahlian ini telah diwariskan secara turun-temurun, menjadikan desa ini sebagai salah satu sentra produksi penting di Kabupaten Tegal. Para perajin lokal dengan terampil memproduksi berbagai macam barang seperti kompor, tangki, oven, loyang kue, hingga alat pemeras madu.

Produk-produk dari Gembongkulon tidak hanya memenuhi permintaan pasar lokal di Tegal dan sekitarnya, tetapi juga telah didistribusikan ke berbagai daerah lain. Industri ini menjadi tulang punggung ekonomi bagi banyak keluarga, menyerap tenaga kerja dari lingkungan sekitar dan menciptakan ekosistem usaha yang mandiri. Keberadaan industri ini menunjukkan resiliensi dan kreativitas masyarakat dalam memanfaatkan peluang ekonomi.

Pemerintah Desa Gembongkulon, di bawah kepemimpinan Kepala Desa A`yun Inaroh, secara aktif mendukung pengembangan UMKM ini. Hal ini sejalan dengan visi desa untuk "Mewujudkan Perekonomian dan Kesejahteraan Warga Desa Gembong Kulon". Dukungan tersebut diwujudkan melalui berbagai program, termasuk fasilitasi akses permodalan dan pelatihan untuk meningkatkan kualitas produksi serta manajemen usaha.

Pemerintahan dan Visi Pembangunan

Roda pemerintahan Desa Gembongkulon berjalan di bawah kepemimpinan Kepala Desa A`yun Inaroh. Berdasarkan dokumen resmi desa, visi yang diusung ialah “BERSAMA GUYUB RUKUN MEMBANGUN DESA GEMBONG KULON, JUJUR BERKEADILAN, BERAKHLAK, BERBUDAYA, SEHAT DAN BERMARTABAT”. Visi ini kemudian diterjemahkan ke dalam serangkaian misi yang komprehensif.

Misi utama pemerintah desa mencakup upaya mewujudkan pemerintahan yang jujur dan berwibawa, mengedepankan musyawarah mufakat, serta meningkatkan profesionalisme perangkat desa. Selain itu, terdapat fokus yang kuat pada pembangunan infrastruktur. Salah satu program unggulan yang dicanangkan adalah pembangunan Gedung Serba Guna (GSG) yang diharapkan dapat menjadi sumber Pendapatan Asli Desa (PADes) baru melalui penyewaan untuk berbagai kegiatan masyarakat.

Pemerataan pembangunan berbasis lingkungan RT/RW juga menjadi prioritas, memastikan bahwa setiap sudut desa merasakan manfaat pembangunan. Transparansi dalam pengelolaan keuangan menjadi komitmen yang dijaga untuk membangun kepercayaan publik. Dalam hal pelayanan, pemerintah desa bertekad untuk memberikan layanan yang cepat, mudah dan profesional kepada seluruh masyarakat.

Sektor Pertanian dan Ketahanan Pangan

Meskipun dikenal sebagai desa industri, sektor pertanian tetap memegang peranan krusial di Gembongkulon. Dengan lahan sawah seluas 58 hektare, pertanian menjadi penopang ketahanan pangan desa dan sumber pendapatan penting bagi sebagian warganya. Pemerintah desa menaruh perhatian pada nasib petani, seperti yang tercermin dalam salah satu agenda desa bertajuk "Nasib Petani Era Pandemi", yang bertujuan menyerap aspirasi para petani sebagai soko guru pembangunan.

Selain padi, desa ini juga menjajaki potensi agrikultur lainnya. Pelatihan budidaya kelengkeng pernah diselenggarakan sebagai bagian dari upaya diversifikasi tanaman dan peningkatan nilai tambah produk pertanian. Inisiatif ini menunjukkan adanya kesadaran untuk tidak hanya bergantung pada satu komoditas, tetapi juga mengeksplorasi peluang baru yang dapat meningkatkan pendapatan petani.

Peran aktif kelompok pemuda melalui Karang Taruna Satriya Wiratama juga didorong untuk terlibat dalam sektor ini. Dalam beberapa kesempatan, pejabat daerah menyarankan agar pemuda dapat menjadi agen perubahan di era digital, termasuk dalam mengembangkan industri pangan yang terbukti tangguh selama masa pandemi.

Kehidupan Sosial dan Pendidikan

Kehidupan sosial di Desa Gembongkulon diwarnai oleh semangat gotong royong dan kepedulian yang tinggi. Hal ini terlihat dari berbagai kegiatan kemasyarakatan, seperti penyaluran bantuan sosial "Tali Asih" kepada janda dan lansia yang dipimpin langsung oleh kepala desa. Organisasi kepemudaan, Karang Taruna, juga sangat aktif dan bahkan menjadi salah satu karang taruna percontohan di tingkat kabupaten karena telah memiliki gedung sekretariat sendiri.

Di bidang pendidikan, Desa Gembongkulon memiliki sarana yang cukup lengkap untuk menunjang pengembangan sumber daya manusia. Terdapat beberapa institusi pendidikan dari tingkat dasar hingga menengah, antara lain:

  • RA/BA/TA Fajar sebagai lembaga pendidikan anak usia dini.

  • SD Negeri Gembong 02 yang telah terakreditasi A dan menerapkan Kurikulum Merdeka.

  • MTSS Ashidiqiyah, sebuah madrasah tsanawiyah swasta di bawah naungan Kementerian Agama yang menjadi pusat pendidikan agama bagi remaja di desa.

Keberadaan lembaga-lembaga pendidikan ini memastikan bahwa generasi muda Gembongkulon mendapatkan akses pendidikan yang layak sebagai bekal untuk masa depan, sejalan dengan misi desa untuk meningkatkan SDM melalui pelatihan dan pendidikan serta melestarikan budaya dan kearifan lokal.